BAB II
PEMBAHASAN
TAKSONOMI TUJUAN – TUJUAN PEMBELAJARAN DARI B.S.
BLOOM
2.1. Pengertian
Farida
Aryani, dalam Diktat Dasar – Dasar Proses Pembelajaran Matematika II Univ.
PGRI. 2012. Kata Taksonomi
diambil dari bahasa Yunani Tassein
yang berarti untuk mengklasifikasi
dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi dapat diartikan
sebagai klasifikasi berhirarki dari sesuatu, atau prinsip yang mendasari
klasifikasi. Hampir semua ( benda bergerak, benda diam, tempat, dan kejadian )
dapat diklasifikasikan menurut beberapa skema taksonomi.
Berkaitan dengan pendidikan,
taksonomi merujuk pada tujuan pendidikan. Hal ini digunakan untuk menganalisis
atau mengkalsifikasikan sebuah pandangan yang berhubungan dengan kegiatan
pendidikan dalam bentuk sehari-hari. (triatra.wordpress.com/2011/09/15/taksonomi.bloom) menurut
Arikunto (2009:116) ada 4 prinsip dasar yang digunakan Bloom:
1. Prinsip Metodologis
Perbedaan-perbedaan yang besar telah
merefleksi kepada cara-cara guru dalam
mengajar.
2. Prinsip Psikologis
Taksonom hendaknya konsisten dengan fenomena kejiwaaan yang ada sekarang.
3. Prinsip Logis
Taksonomi hendaknya dikembangkan secara logis dan konsiten.
4. Prinsip Tujuan
Tingkatan-tingkatan tujuan tidak
selaras dengan tingkatan-tingkatan nilai-nilai. Tiap-tiap jenis tujuan
pendidikan hendaknya menggambarkan corak yang netral.
2.2.
Taksonomi Tujuan Pendidikan
Dalam
pendidikan, taksonomi dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan pendidikan. Dalam
hala ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain, yaitu; kognitif,
efektif, dan psikomotorik.
·
Rana Kognitif
Keenam jenjang berpikir pada ranah kognitif ini
bersifat kontinum dan overlap (tumpang tindih), dimana ranah yang lebih tinggi
meliputi semua ranah yang ada dibawahnya. (www.zaifbio-wordpress.com)
Rana kognitif
mencakup tentang aspek – aspek berpikir atau penalaran, diantaranya;
1. Pengetahuan (Knowledge)
Mencakup ingatan akan hal – hal yang pernah
dipelajari dan disimpan dalam ingatan. Hal – hal tersebut meliputi fakta,
kaidah dan prinsip, serta metode yang diketahui. Pengetahuan yang disimpan dalam
ingatan, digali pada saat dibutuhkan melalui bentuk ingatan mengingat (recall) atau mengenal kaidah kembali (recognition).
Contoh:
Sebutkan contoh-contoh dari bilangan
prima?
Apakah pembagian pada bilangan bulat bersifat tertutup?
2. Pemahaman (Comprehension)
Mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan
arti dari bahan yang dipelajari. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam
menguraikanh isi pokok dari bacaan, mengubah data yang disajikan dalam bentuk
tertentu kebentuk lain, seperti rumus matematika kedalam bentu kata – kata,
membuat perkiraan tentang kecenderungan yang nampak dalam data tertentu,
seperti dalam grafik.
Contoh :
Jelaskan pengertian dari bilangan rasional dan irrasional?
Dengan menggunakan sifat-sifat yang berlaku pada penjumlahan bilangan bulat,
hitunglah hasil penjumlahan berikut.
23 + (–19) + 37
32 + (–27) + (–43)
(–51) + 75 + 51
–38 + (–45) + (–22)
(–49) + 56 + (–31)
25 + (–17) + (–28)
3. Penerapan (Application)
Mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu
kaidah atau metode bekerja pada suatu kasus atau masalah yang kongkret dan
baru. Adanya kemampuan dinyatakan dalam aplikasi suatu rumus pada persoalan
yang belum dihadapi atau aplikasi suatu metode kerja pada pemecahan masalah
baru.
Contoh:
Tentukan nilai dari √18+√72-√8 = ………
Hitunglah nilai n dari 32 x 45=n, (gunakan hukum yang berlaku pada proses perkalian).
4. Analisa (Analysis)
Mencakup kemampuan untuk merinci suatu
kesatuan kedalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau
organisasinya dapat dipahami dengan baik. Adanya kemampuan ini dalam
penganalisaan bagian-bagian pokok atau komponen-komponen dasar, bersama dengan
hubungan atau relasi antara bagian-bagian itu.
Contoh :
Sebuah kantin sekolah mencatat banyak penjualan minuman kaleng setiap minggu
sebagai berikut: 46,
25, 26, 32, 28, 36, 40, 34, 37, 39, 40, 28
Carilah median dari data banyak penjualan minuman tersebut
Tentukan modus dan jangkauan
Nilai apakah yang paling tepat untuk menggambarkan penjualan minuman per minggu
tersebut?
5. Sintesa (Synthesis)
Mencakup kemampuan untuk
membentuk suatu kesatuan atau pola baru. Bagian – bagian dihubungkan satu sama
lain, sehingga terciptakan suatu bentuk baru.
Contoh:
Buktikan bahwa cos2β +
sin2β = 1 …
6.
Evaluasi (Evaluation)
Mencakup kemampuan untuk
membentuk suatu pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan
pertanggung jawaban pendapat itu, yang berdasarkan kriteria tertentu. Kemampuan itu dinyatakan dalam memberikan
penilaian terhadap sesuatu, seperti penilaian terhadap pengguguran kandungan
berdasarkan norma moralitas, atau pernyataan pendapat terhadap sesuatu, seperti
dalam menilai tepat – tidaknya perumusan suatu TIK, berdasarkan kriteria yang
berlaku dalam perumusan TIK yang baik.
Contoh: Jelaskan jenis-jenis himpunan
bilangan asli beserta contohnya.
·
Rana Afektif
Rana afektif dibagi secara
besar disusun Bloom bersama dengan David
Krathwol. Cakupan efektif yaitu cakupan yang berkaitan aspek – aspek
emosional, seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral dan
sebagainya, terdiri dari :
1. Penerimaan (Receiving / Attending)
Mencakup kepekaan akan adanya suatu pasangan
dan kesedian untuk memperhatikan rangsangan itu, sperti buku pelajaran atau
penjelasan yang diberikan oleh guru.
2. Partisipasi (Responding)
Mengadakan aksi terhadap stimulus, yang
meliputi proses sebagai berikut:
a. Kesiapan menanggapi (acquiescence of responding). Contoh: mengajukan pertanyaan,
menempelkan gambar dari tokoh yang disenangi pada tembok kamar yang
bersangkutan, atau menaati peraturan lalu lintas.
b. Kemauan menanggapi (willingness to respond), yaitu usaha untuk melihat hal-hal khusus
didalam bagian yang diperhatikan. Misalnya pada desain atau warna saja.
c.
Kepuasan
menanggapi (satisfaction in response),
yaitu adanya aksi atau kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk memuaskan
keinginan mengetahui. Contoh kegiatan yang tampak dari kepuasan menanggapi ini
adalah bertanya, membuat coretan atau gambar, memotret dari objek yang menjadi
pusat perhatiannya, dan sebagainya.
3. Penilaian / Penentuan Sikap (valuing)
Mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian
terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian
itu. Mulai dibentuk suatu sikap : menerima, menolak atau mengabaikan, siakpa
itu dinyatakan dalam tingkah laku yang sesuai dan konsisten dengan sikap batin.
a. Organisasi (Organization)
Mencakup kemampuan
untuk membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam
kehidupan. Nilai – nilai yang diakui dan diterima ditempatkan pada skala nilai
mana yang pokok dan selalu diperjuangkan, mana yang tidak begitu penting.
Kemampuan itu dinyatakan dalam mengembangkan suatu perangkat nilai, seperti
menguraikan bentuk keseimbangan yang wajar antara kebebasan dan tanggung jawab
dalam suatu negara demokrasi atau menyusun rencana masa depan atas dasar
kemapuan belajar minat dan cita – cita hidup.
b. Pembentukan pola hidup (Charakterization By A Value Or Value Complex)
Mencakup kemampuan
untuk menghayati nilai – nilai kehidupan sedemikian rupa, sehingga menjadi
milik pribadi ( internalisasi ) dan menjadi pegangan nyata dan jelas dalam
mengatur kehidupannya sendiri.
a. Sikap
Sikap merupakan kecenderungan untuk bertindak secara suka atau tidak suka terhadap suatu objek. Sikap dapat dibentuk melalui cara mengamati dan menirukan sesuatu yang positif, kemudian melalui penguatan serta menerima informasi verbal.
Sikap merupakan kecenderungan untuk bertindak secara suka atau tidak suka terhadap suatu objek. Sikap dapat dibentuk melalui cara mengamati dan menirukan sesuatu yang positif, kemudian melalui penguatan serta menerima informasi verbal.
b. Minat
Menurut Getzel (1966), minat adalah suatu disposisi yang terorganisir melalui pengalaman yang mendorong seseorang untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman, dan keterampilan untuk tujuan perhatian atau pencapaian. Minat memiliki pengaruh yang sangat besar dalam proses pembelajaran, dengan mengetahui minat peserta didik guru dapat mengarahkan siswanya dalam pembelajaran.
Menurut Getzel (1966), minat adalah suatu disposisi yang terorganisir melalui pengalaman yang mendorong seseorang untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman, dan keterampilan untuk tujuan perhatian atau pencapaian. Minat memiliki pengaruh yang sangat besar dalam proses pembelajaran, dengan mengetahui minat peserta didik guru dapat mengarahkan siswanya dalam pembelajaran.
c. Konsep Diri
Konsep diri adalah evaluasi yang dilakukan individu terhadap kemampuan yang dimiliki. Target, arah, dan intesitas konsep diri pada dasarnya seperti rana afektif lain.
Konsep diri adalah evaluasi yang dilakukan individu terhadap kemampuan yang dimiliki. Target, arah, dan intesitas konsep diri pada dasarnya seperti rana afektif lain.
d. Nilai
Menurut Rokeach (1968) merupakan suatu keyakinan tentang perbuatan, tindakan,
atau perilaku yang dianggap baik dan yang dianggap buruk.
e. Moral
Moral berkaitan dengan perasaan salah atau benar terhadap kebahagiaan orang
lain atau perasaan terhadap tindakan yang dilakukan diri sendiri.
·
Rana Psikomotorik
Kawasan psikomotor yaitu
kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang melibatkan fungsi
sistem syaraf dan otot (neuronmuscular system) dan fungsi psikis.
Kawasan ini terdiri dari :
a. Persepsi
(Perception)
Mencakup kemampuan untuk mengadakan
diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan pembedaan
antara ciri – ciri fisik yang khas pada masing – masing rangsangan.
b. Kesiapan (Set)
Mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya
dalam keadaan akan memulai suatu gerakkan atau rangkaian gerakkan. Kemampuan ini dinyatakan dalam
bentuk kesiapan jasmani dan mental, seperti dalam mempersiapkan diri untuk
menggerakkan kendaraan yang ditumpangi, setelah menunggu beberapa lama didepan
lampu lalu lintas yang berwarna merah.
c. Gerakkan Terbimbing (Guided Response)
Mencakup kemampuan untuk melakukan suatu
rangkaian gerak – gerik, sesuai dengan contoh yang diberikan ( imitasi ).
d. Gerakkan yang Terbiasa (Mechanism Response)
Mencakup kemampuan untuk
melakukan suatu rangkaian gerak – gerik dengan lancer, karena sudah dilatih
secukupnya, tanpa memperhatikan lagi contoh yang diberikan.
e. Gerakkan Kompleks (Complex Response)
Mencakup kemampuan untuk
melaksanakan suatu ketrampilan yang terdiri atas beberapa komponen, dengan
lancer, tepat dan efisien. Seperti dalam membongkar mesin mobil dalam bagian –
bagiannya dan memasangnya.
f. Penyesuaian Pola Gerakkan (Adaptation)
Mencakup kemampuan untuk
mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak – gerik dengan kondisi
setempat atau dengan persyaratan khusus yang berlaku. Adanya kemampuan ini
dinyatakan dalam menunjukkan suatu taraf ketrampilan yang telah mencapai
kemahiran, misalnya seorang pemain tenis yang menyesuaikan pola permainannya
dengan gaya bermain dari lawannya atau dengan kondisi lapangan.
g. Kreativitas (Creativity)
Mencakup kemampuan untuk
melahirkan pola – pola gerak – gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa
dan inisiatif sendiri. Hanya orang – orang yang berketerampilan tinggi dan akan
mampu mencapai tingkat kesempurnaan ini, seperti kadang – kadang dapat diselesaikan
dalam pertunjukan tarian di lapis es dengan diiringi musik instrumental.
(www.zaifbio-wordpress.com)
Harrow
(Syambasri Munaf, 2001) mengembangkan ranah psikomotor dengan enam jenjang,
yaitu:
1.
Gerakan refleks, gerakan yang tidak disadari.
2.
Keterampilan gerakan-gerakan dasar, yaitu gerakan yang menuntut
kepada keterampilan yang sifatnya kompleks.
3.
Kemampuan perseptual, termasuk membedakan visual, auditif,
motoris.
4.
Kemampuan dalam bidang fisik, misalnya kekuatan,
keharmonisan dan ketepatan.
5.
Gerakan-gerakan skill,mulai dari keterampilan sederhana
sampai kompleks.
6.
Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi, seperti gerakan ekspresif
dan interpretatif.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Taksonomi dpat diartikan sebagai klasifikasi berhirarki dari sesuatu, atau prinsip
yang mendasari klasifikasi.
Terdapat empat prinsip dasar yang digunakan Bloom,
diantaranya:
1. prinsip metodologis
2. prinsip psikologis
3. prinsip logis
4. prinsip tujuan
Taksonomi Bloom dalam tujuan pendidikan dibagi menjadi
tiga kawasan atau rana yaitu:
1. rana kognitif
2. rana afektif
3. psikomotorik
DAFTAR PUSTAKA
Aryani,Farida. 2012. Diktat Dasar – Dasar Proses Pembelajaran
Matematika II. Univ.PGRI Palembang.
0 komentar:
Posting Komentar